
Buat kamu yang sedang mempersiapkan lamaran kerja, bagian “Skills” dalam CV bukan sekadar formalitas. Justru di sinilah kamu bisa menunjukkan nilai yang kamu bawa ke perusahaan, meskipun belum punya pengalaman panjang.
Banyak recruiter saat ini lebih memperhatikan keterampilan yang kamu miliki dibanding hanya melihat gelar atau IPK. Terutama untuk posisi entry-level atau industri yang bergerak cepat, skills bisa jadi penentu utama.
Jadi, penting banget untuk tahu apa saja contoh soft skill dan hard skill yang bisa kamu tampilkan di CV. Lebih dari itu, kamu juga perlu tahu bagaimana menuliskannya agar terlihat relevan dan meyakinkan.
Apa Itu Soft Skill dan Hard Skill?
Sebelum mulai menulis bagian skill di CV, yuk kenali dulu bedanya.
Soft skill adalah kemampuan non-teknis yang berkaitan dengan cara kamu berinteraksi, berkomunikasi, atau mengelola pekerjaan secara interpersonal.
Hard skill adalah kemampuan teknis atau praktis yang bisa dipelajari melalui pendidikan, pelatihan, atau pengalaman langsung.

Dalam dunia kerja, keduanya sama-sama penting. Tapi cara kamu menampilkannya dengan konteks yang tepat akan membuat kamu lebih unggul dibanding kandidat lain.
Contoh Soft Skill yang Bikin HR Tertarik
Soft skill menunjukkan bagaimana kamu bekerja dengan orang lain, menyelesaikan masalah, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Beberapa contoh yang paling sering dicari oleh perusahaan antara lain:
- Komunikasi efektif
- Manajemen waktu
- Kepemimpinan
- Berpikir kritis
- Kolaborasi
- Adaptabilitas
- Inisiatif tinggi
Agar tidak terdengar umum, kamu bisa menulis soft skill ini dalam bentuk kontribusi nyata. Contoh:
Contoh Hard Skill yang Relevan untuk Berbagai Industri
Hard skill menunjukkan seberapa jauh kamu menguasai alat atau metode kerja tertentu. Ini bisa berupa software, bahasa pemrograman, kemampuan teknis, atau sertifikasi.
Contoh hard skill yang sering muncul di berbagai CV:
- Microsoft Excel (Pivot Table, VLOOKUP)
- Desain menggunakan Canva atau Figma
- Google Analytics
- Copywriting dan SEO
- Coding (HTML, CSS, Python)
- Bahasa asing (Bahasa Inggris, Jepang, Korea)
Untuk menuliskannya di CV, pastikan kamu tidak hanya menyebutkan alatnya, tapi juga aplikasinya. Contoh:
Cara Menulis Bagian Skills di CV dengan Tepat
Agar bagian skills kamu menarik perhatian HR, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Bagi Jadi Dua Subkategori
Pisahkan antara hard skill dan soft skill. Ini akan memudahkan pembaca dalam menilai dan memindai isi CV kamu.

2. Gunakan Kata Kerja Aktif
Daripada hanya menyebutkan skill secara statis, lebih baik tampilkan bagaimana kamu menggunakannya. Contoh:
3. Sesuaikan dengan Lowongan
Tidak semua skill harus kamu tampilkan. Pilih yang paling sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang kamu incar. Ini akan meningkatkan relevansi dan peluang untuk diproses lebih lanjut.
Kesalahan Umum dalam Menuliskan Skill
Beberapa hal ini sebaiknya kamu hindari saat mengisi bagian skill:
- Menulis daftar skill tanpa konteks atau bukti penggunaannya
- Terlalu banyak mencantumkan skill yang tidak saling terkait
- Hanya menuliskan kemampuan umum seperti “kerja tim” tanpa contoh konkret
- Tidak menyesuaikan skill dengan posisi yang dilamar
Kesimpulan
Bagian skill dalam CV adalah tempat kamu membuktikan nilai diri, bukan sekadar daftar keahlian. Semakin relevan dan kontekstual skill yang kamu tampilkan, semakin besar peluang kamu untuk dipanggil ke tahap selanjutnya.
Mulailah dari memahami kebutuhan posisi yang ingin kamu lamar, lalu pilih dan susun skill kamu dengan strategis.
Kalau kamu butuh bantuan untuk menyusun CV yang rapi dan profesional, kamu bisa mulai dari GetHired.id. Di sini kamu cukup ngobrol santai, langsung dapat hasil CV yang siap dikirim ke HR.
🎯 Coba sekarang → https://gethired.id