Saat melakukan interview kerja, sering kali muncul pertanyaan klasik:
“Apa kelebihan dan kekurangan diri kamu?”

Sekilas terdengar sederhana, tapi sebenarnya pertanyaan ini cukup tricky. Melalui jawabanmu, HRD bisa menilai kepribadian, gaya kerja, hingga potensi risiko jika kamu diterima. Banyak kandidat yang menjawabnya terlalu jujur tanpa strategi, atau sebaliknya, terlalu dibuat-buat hingga terdengar tidak alami.
Padahal, dengan pendekatan yang tepat, pertanyaan ini bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan kesadaran diri, kematangan pribadi, dan kemampuan beradaptasi.
Mengapa HRD Menanyakan Kelebihan dan Kekurangan
HRD tidak sekadar ingin tahu apakah kamu orang yang sempurna (karena tidak ada yang demikian). Mereka ingin memahami:
- Seberapa mengenal diri sendiri. Kandidat yang sadar kelebihan dan kekurangannya menunjukkan kedewasaan berpikir dan kejujuran.
- Bagaimana kamu mengelola kelemahan. Fokus bukan pada “apa” kekurangannya, tapi “bagaimana” kamu memperbaikinya.
- Apakah kepribadianmu cocok dengan budaya perusahaan. Misalnya, perusahaan startup mungkin mencari orang yang inisiatif dan cepat belajar, bukan hanya teliti dan perfeksionis.
Dengan kata lain, jawabanmu adalah cermin dari kepribadian profesional.
Tips Menjawab Pertanyaan Kelebihan dan Kekurangan
1. Jawab dengan Jujur tapi Strategis
Kejujuran tetap penting, namun pilih kelebihan dan kekurangan yang relevan dengan posisi yang dilamar. Hindari menyebutkan hal yang bisa langsung membuatmu dianggap tidak cocok, seperti “saya sering tidak tepat waktu” atau “saya sulit bekerja dalam tim.”
Lebih baik pilih area yang memang bisa diperbaiki dan tunjukkan usaha konkret yang sudah kamu lakukan.
2. Gunakan Struktur STAR
Gunakan pendekatan STAR (Situation – Task – Action – Result) saat menjelaskan, agar jawabanmu terkesan logis dan berbasis pengalaman.
Misalnya, jelaskan dalam konteks: kapan kamu menghadapi situasi tertentu, apa tanggung jawabmu, langkah yang diambil, dan hasil akhirnya.
3. Hindari Jawaban Klise
Contoh seperti “kelebihan saya adalah pekerja keras” terlalu umum. Gantilah dengan sesuatu yang lebih spesifik dan bisa diukur.
Misalnya: “Saya selalu berusaha menyelesaikan target sebelum tenggat waktu, karena saya merasa nyaman bekerja dengan sistem terencana.”
4. Tunjukkan Progres Diri
Saat menyebutkan kekurangan, fokus pada proses perbaikan.
Misalnya, “Saya dulu sering kesulitan berbicara di depan umum, tapi kini saya aktif mengikuti sesi presentasi tim agar lebih percaya diri.”
Contoh Kelebihan Diri dan Cara Menjawabnya
1. Disiplin dan Bertanggung Jawab
Kelebihan ini menunjukkan bahwa kamu bisa diandalkan dan konsisten.
Cara menjawab:
“Saya terbiasa menyusun jadwal kerja pribadi agar semua tugas selesai sesuai tenggat waktu. Saat mengerjakan proyek magang sebelumnya, saya selalu menyerahkan laporan sebelum batas waktu tanpa mengorbankan kualitas.”
2. Cepat Belajar dan Adaptif
Kualitas ini penting di dunia kerja modern yang terus berubah.
Cara menjawab:
“Saya cepat menyesuaikan diri dengan sistem kerja baru. Saat perusahaan tempat saya magang mengganti tools project management, saya belajar mandiri lewat dokumentasi dan membantu rekan lain memahami fitur-fiturnya.”
3. Komunikatif dan Kolaboratif
Menunjukkan kemampuan interpersonal dan kerja tim.
Cara menjawab:
“Saya percaya komunikasi yang terbuka bisa mencegah kesalahan kerja. Dalam proyek terakhir, saya rutin memberikan update singkat di grup kerja agar semua tim tahu progres masing-masing.”
4. Problem Solver dan Analitis
Menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan tanggung jawab terhadap hasil.
Cara menjawab:
“Saya terbiasa menganalisis akar masalah sebelum mengambil keputusan. Misalnya, ketika laporan penjualan menurun, saya memeriksa data pelanggan untuk menemukan pola penurunan dan memberi saran strategi baru.”
5. Kreatif dan Inovatif
Menunjukkan kemampuan berpikir out-of-the-box.
Cara menjawab:
“Saya suka mengeksplor ide baru. Saat menjadi panitia acara kampus, saya mengusulkan sistem pendaftaran digital yang menghemat waktu dan mempermudah pengumpulan data peserta.”
Contoh Kekurangan Diri dan Cara Menjawabnya
1. Perfeksionis
Terlihat baik, tapi bisa membuat pekerjaan lebih lama.
Cara menjawab:
“Saya cenderung perfeksionis, terutama dalam hal detail laporan. Namun, sekarang saya belajar membedakan mana yang perlu sempurna dan mana yang cukup efisien agar hasil tetap maksimal tanpa membuang waktu.”
2. Sulit Menolak Permintaan
Menunjukkan empati tinggi, tapi berisiko kelebihan beban.
Cara menjawab:
“Saya kadang terlalu mudah menerima tugas tambahan, karena ingin membantu rekan kerja. Sekarang saya mulai belajar menetapkan prioritas agar tetap fokus pada tanggung jawab utama.”
3. Kurang Percaya Diri Saat Presentasi
Menunjukkan area pengembangan yang realistis.
Cara menjawab:
“Saya dulu gugup berbicara di depan umum, tapi sekarang saya sering menawarkan diri menjadi pembicara di rapat kecil agar lebih terbiasa.”
4. Kurang Pengalaman di Bidang Tertentu
Umum untuk fresh graduate.
Cara menjawab:
“Saya belum memiliki pengalaman langsung di bidang ini, tapi saya aktif belajar dari kursus daring dan studi kasus agar bisa cepat beradaptasi.”
5. Cenderung Bekerja Sendiri
Menunjukkan kemandirian, tapi bisa disalahartikan kurang kolaboratif.
Cara menjawab:
“Saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sendiri agar cepat, tapi saya mulai melibatkan rekan satu tim untuk brainstorming agar hasil lebih bervariasi.”
Pertanyaan tentang kelebihan dan kekurangan bukanlah “jebakan”, melainkan peluang untuk menunjukkan kejujuran, kemampuan refleksi diri, dan semangat berkembang.Kuncinya adalah menjawab dengan sadar, bukan sekadar benar. Tunjukkan bahwa kamu mengenal diri sendiri, bisa mengelola kelemahan, dan tahu bagaimana menggunakan kekuatanmu untuk mendukung tujuan perusahaan. Itulah cara membangun kesan profesional di mata HRD.