Contoh Soft Skill dan Hard Skill Terbaik untuk CV Kamu

Soft skill dan Hard skill untuk CV Buat kamu yang sedang mempersiapkan lamaran kerja, bagian “Skills” dalam CV bukan sekadar formalitas. Justru di sinilah kamu bisa menunjukkan nilai yang kamu bawa ke perusahaan, meskipun belum punya pengalaman panjang. Banyak recruiter saat ini lebih memperhatikan keterampilan yang kamu miliki dibanding hanya melihat gelar atau IPK. Terutama untuk posisi entry-level atau industri yang bergerak cepat, skills bisa jadi penentu utama. Jadi, penting banget untuk tahu apa saja contoh soft skill dan hard skill yang bisa kamu tampilkan di CV. Lebih dari itu, kamu juga perlu tahu bagaimana menuliskannya agar terlihat relevan dan meyakinkan. Apa Itu Soft Skill dan Hard Skill? Sebelum mulai menulis bagian skill di CV, yuk kenali dulu bedanya. Soft skill adalah kemampuan non-teknis yang berkaitan dengan cara kamu berinteraksi, berkomunikasi, atau mengelola pekerjaan secara interpersonal. Hard skill adalah kemampuan teknis atau praktis yang bisa dipelajari melalui pendidikan, pelatihan, atau pengalaman langsung. Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill Dalam dunia kerja, keduanya sama-sama penting. Tapi cara kamu menampilkannya dengan konteks yang tepat akan membuat kamu lebih unggul dibanding kandidat lain. Contoh Soft Skill yang Bikin HR Tertarik Soft skill menunjukkan bagaimana kamu bekerja dengan orang lain, menyelesaikan masalah, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Beberapa contoh yang paling sering dicari oleh perusahaan antara lain: Agar tidak terdengar umum, kamu bisa menulis soft skill ini dalam bentuk kontribusi nyata. Contoh: Mengatur timeline produksi konten bersama tim internal dan eksternal, memastikan 100 persen target bulanan tercapai. Contoh Hard Skill yang Relevan untuk Berbagai Industri Hard skill menunjukkan seberapa jauh kamu menguasai alat atau metode kerja tertentu. Ini bisa berupa software, bahasa pemrograman, kemampuan teknis, atau sertifikasi. Contoh hard skill yang sering muncul di berbagai CV: Untuk menuliskannya di CV, pastikan kamu tidak hanya menyebutkan alatnya, tapi juga aplikasinya. Contoh: Menggunakan Figma untuk merancang prototipe UI UX dalam proyek redesign landing page, meningkatkan engagement rate sebesar 25%. Cara Menulis Bagian Skills di CV dengan Tepat Agar bagian skills kamu menarik perhatian HR, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. Bagi Jadi Dua Subkategori Pisahkan antara hard skill dan soft skill. Ini akan memudahkan pembaca dalam menilai dan memindai isi CV kamu. Contoh Penulisan Skill dalam CV 2. Gunakan Kata Kerja Aktif Daripada hanya menyebutkan skill secara statis, lebih baik tampilkan bagaimana kamu menggunakannya. Contoh: Memimpin tim relawan dalam mengatur logistik event dengan 1.000 peserta selama dua hari. 3. Sesuaikan dengan Lowongan Tidak semua skill harus kamu tampilkan. Pilih yang paling sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang kamu incar. Ini akan meningkatkan relevansi dan peluang untuk diproses lebih lanjut. Kesalahan Umum dalam Menuliskan Skill Beberapa hal ini sebaiknya kamu hindari saat mengisi bagian skill: Kesimpulan Bagian skill dalam CV adalah tempat kamu membuktikan nilai diri, bukan sekadar daftar keahlian. Semakin relevan dan kontekstual skill yang kamu tampilkan, semakin besar peluang kamu untuk dipanggil ke tahap selanjutnya. Mulailah dari memahami kebutuhan posisi yang ingin kamu lamar, lalu pilih dan susun skill kamu dengan strategis. Kalau kamu butuh bantuan untuk menyusun CV yang rapi dan profesional, kamu bisa mulai dari GetHired.id. Di sini kamu cukup ngobrol santai, langsung dapat hasil CV yang siap dikirim ke HR.🎯 Coba sekarang → https://gethired.id Rekomendasi Baca Lainnya

CPNS 2025 Batal? Ini Fakta dan Tips Persiapannya

MenPAN-RB Rini Widyantini. Sumber: Kompas TV Pemerintah melalui Kabinet Merah Putih (2024–2029) membawa perubahan besar dalam struktur kelembagaan negara, dengan peningkatan jumlah kementerian dari 34 menjadi 48. Penambahan lembaga ini seharusnya menjadi momentum untuk membuka lowongan CPNS baru dalam jumlah besar guna memenuhi kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) yang makin meningkat. Namun, ada kabar terbaru yang perlu diperhatikan para pejuang ASN:Pendaftaran CPNS 2025 belum pasti akan dibuka tahun ini. Seharusnya tahun ini menjadi kesempatan membuka formasi CPNS baru secara signifikan. Namun, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Rini Widyantini, menyatakan bahwa hingga akhir Mei 2025, pemerintah belum memiliki rencana resmi membuka pendaftaran CASN 2025. Fokus pemerintah saat ini masih pada penyelesaian proses pengangkatan CASN 2024 yang sempat tertunda, sehingga jadwal pembukaan CPNS dan PPPK 2025 masih belum jelas. “Meskipun belum ada kepastian dan kemungkinan tidak dibuka tahun ini, tetap penting untuk mulai mempersiapkan diri sejak dini.” Syarat Umum Pendaftaran CPNS 2025 Persyaratan umum pelamar CPNS antara lain: Dokumen yang Harus Disiapkan Cara Daftar CPNS 2025 di Portal SSCASN Proses pendaftaran CPNS dilakukan secara daring melalui portal resmi SSCASN di https://sscasn.bkn.go.id. Disarankan untuk terus mengikuti informasi resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan KemenPAN-RB guna memperoleh pembaruan terbaru terkait jadwal dan mekanisme pendaftaran. Meskipun pengumuman resmi belum tersedia, berdasarkan pola seleksi tahun-tahun sebelumnya serta penundaan saat ini, pendaftaran CPNS 2025 diperkirakan baru akan dibuka pada Juli hingga Agustus 2025. Informasi resmi nantinya akan diumumkan melalui situs:https://www.bkn.go.idhttps://sscasn.bkn.go.id Pembukaan CPNS 2025 memang belum pasti dan ada kemungkinan batal, namun persiapan sejak sekarang sangat disarankan agar kesempatan dapat dimanfaatkan secara optimal saat pengumuman resmi datang.

8 Trik Jitu Membuat CV Agar Dilirik HR

Menarik perhatian HR bukan soal desain mencolok atau warna-warni berlebihan. Justru yang paling penting adalah bagaimana kamu menyampaikan nilai dan potensi dirimu secara cepat, jelas, dan meyakinkan. Banyak HR hanya butuh waktu beberapa detik untuk memutuskan apakah sebuah CV layak diproses lebih lanjut. Ilustrasi CV Stand Out di Mata HR Supaya CV kamu bisa melewati proses ini dengan baik, GetHired.id merangkum delapan tips efektif untuk membantu kamu menyusun CV yang bukan hanya rapi, tetapi juga profesional dan berdampak. Yuk, simak panduan lengkapnya di bawah ini. 1. Mulai dengan Deskripsi Diri yang Spesifik dan Relevan Bagian pembuka CV sering dianggap sepele. Padahal, deskripsi diri berfungsi sebagai pintu pertama yang menentukan apakah HR tertarik membaca lebih jauh atau tidak. Hindari kalimat umum seperti “saya jujur dan pekerja keras.” Contoh deskripsi yang lebih tepat: Lulusan Ilmu Komunikasi dengan pengalaman organisasi di bidang pemasaran dan kampanye digital. Aktif menulis konten edukatif di LinkedIn dan memiliki ketertarikan besar pada dunia digital branding dan community building. Tips: Selalu sesuaikan deskripsi diri sesuai posisi yang kamu lamar agar lebih relevan. 2. Tulis Pengalaman dengan Format STAR Jangan hanya menuliskan tugas. Fokuskan pengalaman kerja atau organisasi kamu dengan pendekatan STAR (Situation, Task, Action, Result). Dengan begitu, kamu bisa menunjukkan konteks, tindakan yang diambil, dan hasil yang dicapai. Contoh: Mengelola akun Instagram organisasi mahasiswa dan meningkatkan engagement hingga 75 persen dalam dua bulan melalui strategi konten edukatif dan kolaborasi rutin. Tips: Gunakan hasil nyata untuk memperkuat kredibilitas pengalaman kamu. 3. Gunakan Keyword dari Job Description Salah satu trik untuk meningkatkan kemungkinan CV kamu lolos seleksi awal adalah mencocokkan isi CV dengan kata kunci yang digunakan di deskripsi lowongan. Misalnya untuk posisi Social Media Specialist, kamu bisa menyisipkan kata kunci seperti engagement, content calendar, insight analytics, atau Facebook Ads. Tips: Perhatikan bagian persyaratan dan tanggung jawab di lowongan kerja, lalu sesuaikan isi CV kamu secara spesifik. 4. Sertakan Pencapaian yang Bisa Diukur Hindari deskripsi pekerjaan yang terlalu pasif. Gantilah kalimat seperti:Bertanggung jawab atas kegiatan event kampus Menjadi:Menyelenggarakan seminar nasional dengan lebih dari 500 peserta dan berhasil menggandeng lebih dari 10 sponsor perusahaan Tips: Gunakan data atau angka yang konkret untuk memperkuat pencapaianmu. 5. Gunakan Desain yang Sederhana dan Rapi CV yang baik bukan berarti harus penuh warna. Justru struktur dan keterbacaan menjadi prioritas utama, apalagi jika ingin lolos dari sistem ATS. Gunakan font standar seperti Calibri, Arial, atau Helvetica. Ukuran font sebaiknya 11 sampai 12 poin. Hindari penggunaan tabel atau ikon berlebihan. Format file idealnya adalah PDF, dan gunakan heading umum seperti Pendidikan, Pengalaman, dan Keahlian. 6. Fokus pada Skill yang Relevan Kamu tidak perlu mencantumkan semua kemampuan yang dimiliki. Cukup pilih enam sampai delapan skill yang paling relevan dengan posisi yang sedang kamu incar. Pisahkan antara hard skill dan soft skill.Contoh hard skill: Excel, SEO, Google AnalyticsContoh soft skill: Public speaking, time management, leadership Tips: Pastikan skill yang kamu cantumkan dapat dibuktikan melalui pengalaman atau proyek tertentu. 7. Tambahkan Proyek Pribadi atau Freelance Jika kamu belum punya pengalaman kerja formal, proyek pribadi bisa menjadi cara efektif untuk menunjukkan inisiatif dan kemampuanmu. Contoh:Membuat video tutorial Excel untuk pemula yang ditonton lebih dari 10 ribu kali di TikTok Membangun website pribadi dengan Webflow sebagai portofolio desain UI Tips: Tambahkan juga tautan ke portofolio seperti GitHub, Behance, Notion, atau LinkedIn jika memungkinkan. 8. Gunakan Platform Penyusun CV Profesional Kalau kamu ingin menyusun CV dengan cepat dan sesuai standar industri, kamu bisa menggunakan bantuan dari platform seperti GetHired.id. Di GetHired.id kamu bisa menyusun CV hanya dengan menjawab pertanyaan sederhana melalui sistem percakapan. Tidak perlu mengisi form panjang yang membosankan. Hasilnya langsung rapi, clean, dan sudah disesuaikan dengan posisi yang kamu incar. Kamu juga bisa bebas memilih template profesional, menyimpan berbagai versi, dan mengedit kapan pun kamu mau.Langsung coba di gethired.id Baca Juga:Mempersiapkan CV Lamaran Kerja – Bonus Contoh Menarik – GethiredCara Membuat CV untuk Lulusan SMA – GethiredContoh CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman yang Menarik HRD – Gethired

Perlu Nggak Sih Pasang Foto di CV? Ini Jawaban Lengkapnya!

Ilustrasi CV Tanpa Foto Setelah menyelesaikan masa pendidikan di bangku SMA atau perguruan tinggi, setiap lulusan dihadapkan pada pilihan besar: melanjutkan kuliah atau langsung bekerja. Jika kamu memilih untuk terjun ke dunia kerja, maka satu dokumen penting yang akan menjadi “tiket masuk” pertamamu adalah CV (Curriculum Vitae). CV akan menjadi alat untuk memperkenalkan dirimu kepada perusahaan, termasuk latar belakang pendidikan, keterampilan, hingga pengalaman organisasi yang kamu miliki. Namun, satu pertanyaan yang sering muncul adalah: Perlukah menyertakan foto di dalam CV? Apa Itu CV? CV adalah dokumen profesional yang merangkum latar belakang pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja dan pencapaian seseorang. Untuk lulusan baru , CV biasanya berisi pengalaman organisasi, kegiatan ekstrakurikuler, kompetisi, magang dan keterampilan relevan. CV digunakan untuk membantu rekruter mengenal siapa kamu secara profesional, sebelum bertemu langsung dalam proses seleksi kerja. Menurut buku “Cracking the Code to a Successful Interview” oleh Evan Pellett, CV bukan hanya soal pengalaman, tapi juga soal seberapa efektif kamu bisa mempresentasikan nilai yang kamu bawa kepada perusahaan. Perlukah Menyertakan Foto di CV? Ini Pertimbangannya. Salah satu pertanyaan paling umum saat membuat CV adalah: “Apakah perlu menyertakan foto?” Jawabannya tidak selalu sederhana. Ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti industri, budaya kerja di negara tujuan, dan jenis posisi yang dilamar. 1. Kapan Sebaiknya Menyertakan Foto di CV? 2. Kapan Sebaiknya Tidak Menyertakan Foto? 3. Kalau Memutuskan Menyertakan Foto, Apa yang Harus Diperhatikan? Kesimpulan Menyertakan foto di CV bukanlah keharusan, tetapi keputusan strategis. Dalam beberapa konteks foto bisa menjadi nilai tambah asalkan dilakukan dengan tepat. Selalu sesuaikan dengan industri, negara tujuan, dan posisi yang dilamar. Jika kamu ragu, cari tahu dulu permintaan dari lowongan kerja tersebut. Saat tidak ada kewajiban, lebih aman untuk tidak menyertakan foto dan memastikan isi CV sudah mencerminkan siapa kamu secara profesional. Seperti yang ditulis dalam Harvard Business Review, “Hiring managers should look past superficial indicators. A well-written, tailored CV tells more about someone’s potential than a profile picture ever could.” Baca juga:CV dan Resume, Apasih Bedanya?

CV ATS-Friendly: Format, Struktur, dan Tips agar Dilirik HR

Apa Itu CV ATS-Friendly dan Kenapa Penting untuk Dicoba? Ilustrasi System ATS Kamu sudah apply ke banyak lowongan kerja, tapi belum juga dipanggil HR?Bisa jadi… masalahnya ada di CV kamu. Bukan karena kamu kurang kompeten, tapi karena CV-mu tidak lolos sistem ATS. Apa Itu ATS? ATS adalah singkatan dari Applicant Tracking System, yaitu software yang digunakan perusahaan untuk menyaring ratusan bahkan ribuan CV secara otomatis. Sistem ini membantu recruiter menghemat waktu dengan memfilter kandidat berdasarkan kata kunci, format dokumen, hingga urutan informasi. Fun fact: 💡 Sekitar 70–90% perusahaan besar sudah menggunakan ATS dalam proses rekrutmennya, termasuk BUMN dan startup ternama. Apa Itu CV ATS-Friendly? CV ATS-Friendly adalah CV yang sudah disusun dan diformat agar bisa terbaca optimal oleh sistem ATS. Bukan sekadar rapi, tapi strategis secara struktur, konten, dan pemilihan kata. Kenapa CV ATS-Friendly Penting Banget? 1. HR Nggak Selalu Baca CV Kamu (Langsung) ATS bertugas menilai dan menyortir kandidat. Kalau CV-mu gagal terbaca, ya… langsung dieliminasi.Kamu mungkin kompeten, tapi sistem tidak bisa “melihatnya”. 2. Desain Kece ≠ Efektif CV penuh warna, tabel, atau grafis seringkali justru membuat ATS error.Yang dibutuhkan adalah format yang “dibaca mesin”, bukan sekadar estetika. 3. Meningkatkan Peluang Dipanggil CV yang relevan secara keyword dan kontennya selaras dengan job description akan dapat skor tinggi di sistem. Artinya? Lebih besar peluangnya dibaca HR. 6 Ciri-Ciri CV ATS-Friendly 💬 Contoh keyword untuk posisi Marketing: “campaign”, “conversion rate”, “Google Ads”, “brand awareness”, dll. Tips Bikin CV Kamu ATS-Ready Gimana Cara Paling Praktis Bikin CV ATS-Friendly? Tanpa perlu utak-atik format manual, kamu bisa pakai platform pembuat CV seperti GetHired.id yang: Contoh Format CV ATS-Friendly (Struktur Dasar) 1. Data Pribadi📍 Nama, Email, No HP, Lokasi, LinkedIn (jika ada) 2. Deskripsi SingkatProfil 2–3 kalimat tentang background dan posisi yang dituju 3. Pengalaman KerjaUrut dari yang terbaru, pakai bullet point & hasil terukur 4. PendidikanGelar, jurusan, institusi, tahun 5. SkillPilih 6–8 skill relevan berdasarkan deskripsi kerja 6. Sertifikasi / Proyek / Organisasi (Opsional)Kalau relevan dan berdampak Di era rekrutmen digital, CV yang bagus bukan cuma yang rapi, tapi yang bisa dibaca sistem.CV ATS-friendly membantu kamu melewati tahap awal screening otomatis, dan memberi kamu peluang yang lebih besar untuk masuk ke meja HR. Jangan biarkan CV kamu sia-sia karena salah format. ✨ Yuk, mulai buat CV ATS-friendly di GetHired.id, cukup ngobrol, langsung jadi! Baca Juga: Cara Membuat CV di HP Menggunakan GetHired – Gethired7 Tips Jitu Membuat CV Menarik agar Dilirik HRD – GethiredMembuat CV ATS Friendly Agar Dilirik oleh HRD – Gethired

Contoh CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman yang Menarik HRD

Ilustrasi Contoh CV Simple Tanpa Pengalaman Kerja Contoh CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman Kerja: Bisa Kok, Asal Tahu Caranya! Banyak fresh graduate yang merasa minder saat membuat CV karena belum punya pengalaman kerja formal. Padahal, CV fresh graduate tanpa pengalaman tetap bisa tampil stand out di mata recruiter — asalkan tahu bagaimana cara menyusunnya dengan tepat.Artikel ini akan membahas struktur, tips, dan contoh nyata CV untuk fresh graduate tanpa pengalaman kerja, lengkap dengan poin-poin penting yang bisa kamu tonjolkan. Kenapa Fresh Graduate Tetap Bisa Bikin CV yang Kuat? Meskipun kamu belum pernah bekerja secara profesional, bukan berarti CV kamu kosong melompong. Banyak elemen yang bisa kamu isi dengan: Yang penting adalah menunjukkan bahwa kamu memiliki potensi, inisiatif, dan kemauan belajar — tiga hal yang paling dicari oleh recruiter saat mencari kandidat entry-level. Struktur CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman Berikut layout dan elemen penting yang bisa kamu susun di CV kamu: 1. Data Diri yang Jelas dan Profesional Pastikan recruiter bisa dengan mudah menghubungi kamu. Gunakan email profesional dan cantumkan domisili secara singkat. Format: Alex Santosa 📍 Jakarta, Indonesia 📧 alex.santosa@email.com 📞 +62 812-3456-7890 🔗 LinkedIn.com/in/alexsantosa 2. Ringkasan Diri (Opsional, tapi Powerful) Gunakan 2–3 kalimat untuk menunjukkan siapa kamu, keahlian inti, dan tujuan karier. Ini bukan tempat untuk menulis “Saya orang yang jujur, disiplin, dll.” — tapi highlight yang relevan dengan pekerjaan yang dituju. Contoh: Fresh graduate dari jurusan Manajemen dengan pengalaman organisasi di bidang acara dan komunikasi eksternal. Memiliki ketertarikan pada bidang digital marketing dan project management. Terbiasa bekerja dalam tim dan mengelola proyek dari awal hingga akhir. 3. Sertifikat & Prestasi Sertifikasi dan penghargaan menunjukkan bahwa kamu aktif mengembangkan diri. Ini bisa jadi pembeda kuat di CV kamu. Tips: Contoh: 4. Minat & Hobi yang Relevan Recruiter juga melihat kepribadian dan potensi kamu lewat bagian ini — terutama untuk fresh graduate. Contoh yang relevan: 5. Pengalaman Organisasi Jangan remehkan pengalaman organisasi — ini bisa menjadi pengganti pengalaman kerja yang sangat solid. Gunakan format:[Posisi] – [Organisasi] – [Tahun]Bullet point aktif berisi aksi dan dampak Contoh: Vice President of External AffairsBEM Fakultas Ekonomi & Komunikasi — 2022–2023 6. Proyek Pribadi (Opsional tapi Kuat) Kamu pernah bikin proyek pribadi, blog, atau portfolio kecil? Tampilkan di sini! Contoh: Tips Tambahan Supaya CV Fresh Graduate Kamu ATS-Friendly ✅ Gunakan format PDF✅ Gunakan font yang bersih seperti Calibri, Arial, atau Helvetica✅ Hindari tabel berlebihan (jika tidak perlu)✅ Gunakan bullet points aktif (menggunakan kata kerja seperti “mengelola”, “memimpin”, “menyusun”)✅ Simpan nama file dengan format: CV_Nama_Posisi.pdf Download Template CV Gratis untuk Fresh Graduate Kamu bisa unduh template CV yang sudah didesain khusus untuk fresh graduate tanpa pengalaman kerja di sini:🔗 [Template CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman] Kamu Bisa Mulai Karier dari Nol Ingat, semua orang memulai dari titik nol. CV kamu bukan soal seberapa penuh isinya — tapi seberapa relevan dan jujur kamu menunjukkan potensi diri. Mulai dari yang kamu punya: pengalaman organisasi, sertifikat, proyek pribadi, dan semangat belajar. Baca Juga:7 Hal Penting Bikin CV Fresh Graduate Dilirik Perusahaan – GethiredCara Membuat CV untuk Lulusan SMA – GethiredCV dan Resume, Apasih Bedanya? – Gethired

CV dan Resume, Apasih Bedanya?

Ilustrasi Resume Ketika melamar kerja, kamu mungkin sering mendengar istilah CV dan resume. Tapi, sebenarnya apa bedanya CV dan resume? Apakah keduanya bisa digunakan untuk hal yang sama? Atau ada perbedaan penting yang perlu kamu tahu? Yuk, kita bahas secara lengkap agar kamu tidak salah kirim dokumen saat melamar kerja! ✅ Apa Itu CV? CV (Curriculum Vitae) adalah dokumen yang memuat riwayat hidup secara lengkap, biasanya mencakup: Panjang CV bisa lebih dari 1 halaman,  tidak ada batasan baku. CV sering digunakan di Indonesia untuk hampir semua jenis lamaran kerja, dari fresh graduate hingga profesional khususnya untuk melamar kerja di posisi akademik (dosen, peneliti, dsb) dan beasiswa. Baca juga: 7 Hal Penting Yang Bikin CV Fresh Graduate Dapat Dilirik PerusahaanCara Membuat CV untuk Lulusan SMA ✅ Apa Itu Resume? Resume sebenarnya adalah versi lebih ringkas dan terfokus dari CV. Biasanya hanya 1 halaman dan hanya mencantumkan informasi yang relevan dengan posisi yang sedang dilamar. Isi resume umumnya meliputi: Resume cocok digunakan jika kamu ingin menonjolkan pengalaman yang paling sesuai dengan posisi, tanpa perlu memaparkan seluruh riwayat hidup. ❗ Tapi, Apakah CV dan Resume Harus Digunakan untuk Tujuan yang Berbeda? Jawabannya: tidak mutlak. Banyak perusahaan di Indonesia menggunakan istilah “CV” saat yang mereka inginkan sebenarnya adalah dokumen singkat seperti resume. Sebaliknya, ada juga yang meminta resume, tapi menerima CV yang panjang. Yang terpenting adalah: Jadi, daripada fokus pada label “CV” atau “resume”, lebih baik fokus pada isi dan penyajiannya. ✍️ Tips Menyesuaikan Dokumen Lamaran Jika tidak yakin: kirim versi CV yang sudah diringkas, gabungkan kelebihan keduanya. 📌 Kesimpulan: Jangan Terlalu Kaku pada Istilah, Fokuslah pada Relevansi Meski CV dan resume secara teknis berbeda, dalam praktiknya perbedaan ini tidak selalu diikuti secara ketat, terutama di Indonesia. Banyak perusahaan tidak terlalu mempermasalahkan kamu menyebutnya CV atau resume, selama dokumen tersebut jelas, rapi, dan relevan dengan posisi yang dilamar.